Triliunan Dana Asing Makin Betah Tinggal di RI, Ini Buktinya
Arus dana asing masih mengalir deras ke pasar Tanah Air pada pekan lalu. Hal ini semakin memperpanjang capital inflow selama empat pekan beruntun khususnya di Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi 4 – 7 Desember 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp4,10 triliun (beli neto Rp1,14 triliun di pasar SBN, jual neto Rp0,84 triliun di pasar saham, https://huatkas138.site/ dan beli neto Rp3,81 triliun di SRBI).
Foreign inflow yang terjadi sejak pekan ketiga November terjadi secara beruntun dengan total lebih dari Rp30 triliun, lebih dari Rp10 triliun di SBN, dan lebih dari Rp14 triliun di SRBI.
Derasnya dana asing masuk ke dalam negeri tak lepas dari pandangan investor terhadap bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang mulai mengarah ke dovish.
Sebelumnya, suku bunga AS yang terus dinaikkan pada akhirnya telah membuat inflasi AS terus melandai secara tahunan. Inflasi pada Oktober 2023 tercatat 3,2% secara year on year (yoy) pada atau lebih rendah dibandingkan 3,7% (yoy) pada September serta di bawah ekspektasi pasar (3,3%). Ini adalah kali pertama inflasi AS melandai dalam empat bulan terakhir.
Saat inflasi AS terus melandai, maka suku bunga AS berpotensi untuk tidak kembali dinaikkan mengingat suku bunga saat ini di level 5,25-5,5% dinilai mampu menekan inflasi AS dan semakin mendekati target The Fed yakni di level 2%.
Tidak sampai di situ, data ketenagakerjaan AS khususnya jumlah lowongan kerja mengalami penurunan sebesar 617.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,73 juta pada Oktober 2023, menandai level terendah sejak Maret 2021 dan berada di bawah konsensus pasar sebesar 9,3 juta.
Bisnis swasta di AS mempekerjakan 103 ribu pekerja pada November 2023, di bawah revisi turun 106.000 bulan Oktober dan ekspektasi sebesar 130.000.
Sementara itu, pertumbuhan upah terus melambat, dengan mereka yang tetap bekerja mengalami kenaikan gaji sebesar 5,6%, yang merupakan kenaikan gaji terkecil sejak September 2021.
Angka pekerjaan yang cenderung melandai membuat potensi inflasi AS yang dapat ditekan ke depan mengingat jumlah lowongan kerja yang tersedia semakin berkurang sehingga kesempatan bekerja bagi tenaga kerja semakin sedikit sehingga kemampuan daya beli juga menurun.
Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed 2024
Kendati pasar tenaga kerja sudah mulai melandai, namun Fitch menilai kondisi pasar tenaga kerja AS masih belum sepenuhnya dingin. Ketatnya pasar tenaga kerja AS dinilai masih mengkhawatirkan dan ketakutan inflasi sulit ditekan masih ada.
Dengan latar belakang pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan, Fitch memperkirakan satu kali lagi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Januari 2024. The Fed kemudian diperkirakan akan mempertahankan suku bunga hingga bulan Juli dan kemudian menurunkan sebesar 100 basis poin (bps) pada akhir tahun menjadi 4,75%.
Tidak hanya The Fed, Fitch juga memperkirakan bank sentral Eropa (ECB) akan mulai melakukan pelonggaran pada bulan April, menurunkan suku bunga sebesar 75 bps pada akhir tahun, menjadikan suku bunga refinancing utama menjadi 3,75%.
Sebaliknya Bank of Japan diperkirakan akan menaikkan suku bunga kebijakannya tahun depan. Ini akan menjadi pengetatan pertama sejak tahun 2007.