Saham emiten properti IKN yakni PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) hingga perdagangan sesi I Jumat (14/4/2023) masih belum bergerak banyak dan masih bertahan di harga Rp 50/saham.
Meski menjadi ‘saham tidur’, namun masih ada antrian jual yang cukup banyak pada sesi I hari ini. Per pukul 11:13 WIB, terpantau ada antrian jual sebanyak 1,12 juta lot di order offer.
Adapun saham BSBK terakhir bergerak pada perdagangan 15 Maret lalu, di mana saat itu saham BSBK ditutup merosot 3,85%. Namun setelah itu, saham BSBK tidak bergerak sama sekali alias menjadi saham ‘tidur’.
Sebelumnya, BSBK mengumumkan realisasi penggunaan dana penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp268,14 miliar.
Dari jumlah tersebut, seluruh dana telah teralokasikan sesuai rencana penggunaan, kendati terdapat selisih pemakaian.
“Sehingga sisa dana hasil penawaran umum sebesar Rp0,” tulis Direktur Utama BSBK, Christopher Sumasto Tjia, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis (23/2/2023) lalu.
Secara rinci, sebanyak Rp 99,97 miliar telah digunakan untuk pembelian lahan di Balikpapan, dari rencana awal senilai Rp 100 miliar.
Adapun penggunaan modal kerja bertambah menjadi Rp151,35 miliar, dari rencana awal Rp151,33 miliar.
Sementara dana untuk operasional perusahaan juga naik tipis di angka Rp16,81 miliar.
Diketahui, pergerakan saham BSBK memang membuat investor bertanya-tanya, karena volatilitasnya sangat tinggi sehingga risikonya juga cukup tinggi.
Sejatinya, beberapa hari setelah melantai di bursa, saham BSBK memang selalu ditutup melesat. Namun setelah memasuki pertengahan November, volatilitasnya mulai tinggi.
Pada awal tahun ini, saham BSBK lebih sering terkoreksi parah ketimbang menguat pesat. Bahkan saat memasuki Februari 2023, BSBK sangat jarang ditutup melesat dan lebih banyak terkoreksi parah bahkan menyentuh auto reject bawah (ARB).
Meski volatilitas dan risikonya yang cukup tinggi, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan minat investor. Buktinya, masih banyak investor yang terjebak dan belum menjual saham BSBK hingga hari ini.