IHSG Happy Jelang Weekend, Ini Penyebabnya

Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia mengalami peningkatan pada perdagangan sesi I hari ini (14/4/23). IHSG naik 0,56% menjadi 6.823,83 secara harian.

Sebanyak 235 saham menguat, 258 saham melemah sementara 211 lainnya mendatar. Hingga istirahat siang, nilai transaksi mencapai sekitar Rp 5 triliun dengan melibatkan 8,5 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 686 ribu kali.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv delapan dari total sektor berada di zona hijau dengan sektor barang pokok memimpin penguatan sebesar 0,93%.

Data inflasi AS yang mulai mengalami penurunan pada Maret telah memberikan efek positif pada pasar saham global, termasuk IHSG. Pelaku pasar saat ini tengah menantikan efek dari musim laporan laba (earnings season) perusahaan AS terhadap Wall Street dan bursa global.

Sebagian investor percaya bahwa musim laporan keuangan perusahaan AS, terutama perbankan besar, yang solid bisa menjadi pendongkrak saham. Saat ini, sektor perbankan menjadi sorotan setelah kasus kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan merger raksasa bank Swiss Credit Suisse ke UBS pada Maret lalu.

Inflasi AS yang mulai mereda dan prospek bank besar AS yang tumbuh dan memberi pinjaman serta memiliki kepercayaan pada prospek kredit diharapkan dapat memberikan sinyal kuat bahwa The Fed mungkin dapat mencapai soft landing.

Data Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan inflasi melandai menjadi 5% yoy pada Maret 2023 dibandingkan 6% pada Februari. Kick off laporan keuangan pada Jumat (14/4) akan dimulai dengan bank besar seperti JPMorgan Chase, Citigroup Inc, dan Wells Fargo.

Meskipun laba perusahaan yang masuk dalam indeks S&P 500 diproyeksikan akan turun 5,2% pada kuartal I 2023 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022, pelaku pasar tetap mengharapkan efek positif dari musim laporan laba perusahaan AS.

Meskipun begitu, sentimen minor soal pembagian dividen emiten dapat sedikit banyak memengaruhi pergerakan saham di BEI hari ini. Dengan demikian, prospek bisnis bagi perusahaan akan menjadi lebih penting dalam jangka panjang daripada suku bunga The Fed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*