Manajemen Tupperware Indonesia membantah kabar produsen wadah makanan plastik ini bakal bangkrut. Marketing Director at Tupperware Indonesia Frangky Purnomo Angelo menyebutkan, kabar viral belakangan bukan untuk kondisi Tupperware di dalam negeri.
“Tupperware dalam keadaan baik-baik saja, tetap beroperasi seperti biasanya, dan tetap memberikan pelayanan kepada konsumen serta para membernya di Indonesia. Supply product, layanan garansi seumur hidup, serta inovasi produk terbaru tetap berjalan sesuai rencana untuk semakin memanjakan konsumen di Indonesia,” katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (14/4/2023).
Lebih lanjut Franky mengklaim, Tupperware di Indonesia tidak terganggu dalam pelayanan, inovasi, serta rencana-rencana bisnis ke depannya.
“Produk kami sejak lama telah menjadi pilihan berkat kualitas nomor 1, karena Tupperware bukan sekedar produk, lebih dari itu adalah sebuah solusi bagi konsumen dalam menjalankan kehidupan sehari hari,” sebutnya.
Ditanya mengenai penurunan penjualan dalam beberapa waktu ke belakang, Ia tidak membantah.
Namun, perusahaan tetap berupaya untuk tetap bertahan, diantaranya dengan menyelaraskan bisnis nya dengan trend digital saat ini selaras dengan adanya digital megatrend
“Memang di awal-awal perkembangan e-commerce di Indonesia menjadi tantangan (yang saya rasa hampir semua brand juga mengalami proses adaptasi dengan digital ini), namun saat ini yang bisa kami bagi adalah, di tahun 2023 ini kami memiliki angka penjualan yang menggembirakan, berkat member setia dan konsumen yang begitu percaya dengan product dan solusi dari Tupperware untuk kesehariannya,” kata Franky.
Kabar mengenai menurunnya kinerja perusahaan karena saham Tupperware di AS anjlok hampir 50% minggu ini setelah perusahaan memberi tahu investor ada “keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya”.
Tupperware, yang mendapat keuntungan dari ledakan permintaan selama pandemi karena orang-orang tinggal di rumah, sahamnya telah turun 95% selama 12 bulan terakhir.
Hal ini lantaran perusahaan berjuang untuk bersaing dengan merek lain yang lebih inovatif mempromosikan produk mereka kepada konsumen yang lebih muda di TikTok dan Instagram.
Mengutip The Guardian pada Jumat (14/4/2023), Tupperware mengatakan tidak akan memiliki cukup uang tunai untuk mendanai operasinya kecuali dapat memperoleh dana tambahan dalam beberapa hari mendatang.
Perusahaan mengatakan sedang mempertimbangkan untuk melakukan PHK dan menjual beberapa portofolio real estatnya untuk menghemat uang.